Republik Irak, adalah sebuah negara di Asia Barat dan di wilayah geopolitik yang dikenal sebagai Timur Tengah. Dengan populasi lebih dari 46 juta, ini adalah negara terpadat ke 33, yang terdiri dari 18 kegubernuran.
Negara ini dari zaman dahulu hingga saat ini tidak pernah lepas dari kekacauan, terus-menerus mengalami konflik dan menyaksikan penggulingan para pemimpin, dan pembentukan negara-negara baru merupakan sarang ketidakstabilan, bahkan saat ini masyarakat di kawasan ini belum mampu mencapai perdamaian.
Irak memiliki beragam kelompok etnis dan mengalami perang
besar sekitar dua dekade yang lalu, terutama karena masalah yang berasal dari
Suriah. Wilayahnya berada di bawah ancaman besar karena negara ini sangat luas,
dengan hanya Basra yang terhubung ke Laut. Oleh karena itu, setiap sudut
perbatasannya dikelilingi oleh negara-negara yang berbeda, menjadikannya tanah
yang harus dijaga dengan sangat ketat.
Baca juga: 3000 Kontainer Tenggelam di Samudera Pasifik - Bencana KapalKontainer Terburuk dalam Sejarah Terkini
Total luas daratannya sangat besar, berbatasan dengan Turki
di utara, Suriah dan Yordania di barat, Iran di timur, dan Arab Saudi serta
Kuwait di selatan. Jika keamanan terjamin di wilayah ini, Irak bisa menjadi
negara yang makmur secara ekonomi, karena kemudahan perjalanan ke negara-negara
tetangga.
Contohnya, orang yang tinggal di Swiss dapat melakukan
perjalanan ke banyak negara Eropa dalam waktu 1 hingga dua jam dengan mobil,
atau mereka yang tinggal di Kosovo yang terletak di Balkan dapat mengunjungi
negara tetangga seperti Serbia, Makedonia, Albania, dan Montenegro dengan
perjalanan singkat dengan mobil.
Irak benar-benar memegang posisi sentral bagi Timur Tengah,
terlebih lagi tanahnya lebih berharga secara ekonomi dibandingkan Eropa dan
Balkan - karena Irak tanahnya sangat cocok untuk pertanian, dan memiliki
cadangan minyak yang tak ada habisnya, itulah sebabnya negara ini selalu
merupakan titik strategis yang dilirik oleh negara-negara Barat seperti
Amerika.
Baca juga: ISLAM DI CINA BERKEMBANG CEPAT - PKC GAGAL MENGHENTIKANISLAM
Jika kita melihat negara-negara yang memiliki cadangan
minyak paling banyak saat ini, Venezuela berada di urutan pertama dan Irak
berada di urutan ke dua.
Sumber penghasilan Irak selain minyak, meliputi perdagangan
senjata dan perdagangan barang-barang ilegal.
Baghdad menjadi ibu kota dan kota terbesar Kekhalifahan
Abbasiyah, dan selama Zaman Keemasan Islam, kota ini berkembang menjadi pusat
budaya dan intelektual, dan Kota ini dahulunya sebagian besar hancur di tangan
Kekaisaran Mongol pada tahun 1258.
Melihat keberagaman dan struktur etnis, sekitar 75% dari
total populasinya terdiri dari orang Arab, sementara 20% adalah orang Kurdi,
sisanya sekitar 5% terdiri dari orang Asyur, Turkmenistan, dan kelompok
minoritas lainnya.
Dalam hal keberagaman agama, sekitar 65% penduduk Irak
adalah Muslim Syiah, 30% sisanya adalah Muslim Sunni, termasuk Kristen.
Ada dua bahasa resmi di Irak, yaitu bahasa Arab dan Kurdi,
dan jika Anda mahir dalam salah satu dari dua bahasa ini, Anda tidak akan
mengalami banyak masalah komunikasi di Irak, terutama di wilayah Kurdi yang
diakui secara otonom di negara tersebut.
Sejarah Irak dimulai pada awal milenium ke 6 sebelum masehi,
dataran aluvial subur antara Sungai Tigris dan Efrat Irak, yang disebut sebagai
Mesopotamia, memunculkan beberapa kota, peradaban, dan kekaisaran paling awal
di dunia di Sumeria, Akkad, dan Asyur.
Irak merupakan Surga bersejarah yang tak ternilai,
Mesopotamia yang hidup, bukti penyebaran konsep modernitas dari timur ke barat.
Saat ini, orang-orang di sini terus hidup bersama dengan etnis yang berbeda,
budaya jalanan yang indah dipertahankan dengan bangunan yang bernuansa kuning,
di mana orang-orang memulai hari mereka dengan menikmati madu dan krimkental di
Dao.
Bagdad dikenal sebagai kota yang kaya akan budaya sastra,
dengan sungai Tigris dan Efrat serta berbagai monumen.
Negara ini mengalami kenaikan suhu dan berkurangnya curah
hujan, dan menderita kelangkaan air yang meningkat untuk populasi manusia yang bertambah
sepuluh kali lipat antara tahun 1890 dan 2010 dan terus meningkat.
Di Bagdad, baik pria maupun wanita tertarik pada buku, dan
mencari hiburan serta pengetahuan di setiap sudut dan celah kota sambil
menikmati teh dengan santai, dan tenggelam dalam dunia sastra yang menarik.
Di Irak wanita dianggap kurang dibandingkan dengan pria dan
dianggap memiliki pikiran yang kurang pintar, sehingga pria hampir tidak
berbicara dengan mereka di rumah, dan pria Irak lebih sering menghabiskan waktu
mereka di kafe.
Adapun wanita berjilbab dan tidak meninggalkan rumah
melambangkan kesucian dan kehormatan mereka. Selain itu, mereka dipisahkan dari
laki-laki, yang menyebabkan munculnya Paraphilia, yang, pada gilirannya,
meningkatkan dualitas kepribadian yang menunjukkan pribadi berbeda dari apa
yang tersembunyi.
Baca juga: Mengapa Kapal Penjaga Pantai AS TIDAK BISA TENGGELAM dalamGELOMBANG MONSTER?
Penduduk negara ini adalah pecinta teh, jika Anda berjalan-jalan di Irak pada pagi hari, Anda akan melihat orang-orang berkumpul di sekitar meja, menikmati makanan khas yang disebut gayar, yaitu mencelupkan kue ke dalam madu dan krim kental. gayar sama seperti teh yang menjadi bagian dari budaya Irak, dan dianggap sebagai sesuatu yang wajib ada dalam kehidupan masyarakatnya.
Ada beberapa hal menarik tentang rutinitas sarapan
tradisional di Irak, salah satunya adalah penggunaan susu kerbau dalam makanan
mereka. Selain itu, meskipun negara-negara di Timur Tengah tidak terlalu
menyukai ikan, Irak memiliki hidangan khas ikan yang disebut masgo. Ikan-ikan
ini di masak dengan dipanggang maupun digoreng, dan jika Anda mencium aroma
keripik pedas di pasar-pasar Bagdad, jangan heran karena negara ini menganggap
dirinya yang terbaik di dunia dalam hal keripik.
Menurut indeks global kedermawan dari Yayasan Bantuan Amal
Dunia, Irak adalah negara paling tulus memberikan bantuan. Menurut indeks ini,
81 persen orang Irak tulus menolong orang yang tidak dikenalnya.
Kendati diguncang ketidakstabilan dan kekerasan, Irak dua
kali ditempatkan pada puncak peringkat dalam hal menolong orang asing, yang
sebelumnya di pegang oleh myanmar selama 3 tahun berturut-turut. Sedangkan
Libya, yang juga tengah dilanda konflik, menempati urutan kedua tahun ini,
sedangkan Somalia yang dilanda perang saudara selama 25 tahun, menempati urutan
ke empat.
Mayoritas masyarakat di Bagdad terdiri dari kelompok usia
menengah dan lebih tua, Perempuan cenderung memilih pakaian sederhana, sementara
laki-laki mengenakan kemeja, celana atau pakaian tradisional Arab. Pemilik toko
sangat ramah dan menyambut semua pengunjung, di karenakan Irak membutuhkan mata
uang asing untuk bisnisnya.
Meskipun Irak memiliki situasi yang tidak stabil, wisatawan yang
datang ke Bagdad akan diperlakukan dengan ramah oleh pemilik toko.
Grafiti di jalan-jalan Bagdad memberikan sentuhan unik pada
kota tersebut, dan meskipun terdapat protes di kota ini, polisi Irak mampu
menjaga keamanan dengan baik.
Pendidikan gratis di Irak, meskipun tidak wajib, tingkat
melek huruf di sini adalah sekitar 40 persen, dan lebih rendah dibandingkan
dengan negara-negara tetangga lainnya di Timur Tengah.
Di sepanjang jalan terdapat banyak pedagang yang menjual
berbagai barang dan layanan jasa yang sering berurusan dengan penukaran mata
uang. Namun, saat melihat wajah mereka, tampaknya mereka tidak terlalu Bahagia,
seolah-olah mereka siap menghadapi segala hal sulit dalam kehidupan yang
sederhana, dengan kata lain, ini adalah negara yang tidak bahagia, dan memiliki
kekhawatiran tentang masa depan.
Jika kita mengesampingkan masakan Baghdad dan sejarah
budayanya, dan melihat ke Irbil, kita akan melihat bahwa tempat ini dikenal
sebagai benteng orang Kurdi yang terkonsentrasi di wilayah Irak. Saat ini,
otonomi mereka bahkan diakui oleh Irak dan mereka memiliki Parlemen sendiri,
bahkan ada bandara di kota mereka dan bangunannya mengingatkan pada Negara
Dubai 20 tahun yang lalu.
Anda dapat melihat gedung-gedung baru bermunculan dan upaya
pembangunan yang intensif, sehingga kota ini secara bertahap menjadi kota
besar.
Ketika Anda memikirkan Irbil, hal pertama yang harus
terlintas dalam pikiran adalah pasar senjata, budaya Kebab dan mata uang
kripto.
Menurut orang Irak, herbel adalah tempat pertama yang
terlintas dalam pikiran ketika menyebutkan kebab, apalagi mobil dan telepon
dalam negeri juga dijual murah di kota ini.
Salah satu alasannya karena kota ini dianggap sebagai ibu
kota pasar ilegal di Timur Tengah, banyak produk populer di seluruh dunia
diselundupkan di kota ini tanpa membayar pajak. Akibatnya, Anda dapat menemukan
produk yang Anda inginkan di toko-toko dengan harga setengah dari harga pasar.
Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di kota-kota dan
negara-negara sekitar lebih memilih untuk membeli produk-produk teknologi
dengan harga murah dan bebas pajak dari Irak utara.
misalnya jika Anda menemukan toko-toko di sekitar pasar yang
menjual senjata secara bebas yang dijual secara terbuka, menunggu pembeli yang
menginginkan apa pun yang dibutuhkan melalui jalur tidak resmi.
Meskipun Irak secara umum dianggap sebagai titik awal
peradaban, tetapi Irak yang sekarang, adalah negara yang jauh dari kehidupan
kuno, di mana orang-orang bekerja dengan penghasilan bulanan berkisar antara 3
juta hingga 4 koma 5 juta rupiah, dan para pengangguran yang terlibat dalam
aktivitas terlarang di lingkungan yang tidak aman ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar